Selasa, 15 Juni 2010

Mengenal Solo (makan edition)

Sebelum lanjut ke pengenalan Solo yang lain, kurang pas rasanya kalau nggak membahas yang satu ini. Apakah itu?... tempat makan tentunya.

Di postingan yang ini, akan coba kubahas tempat-tempat makan yang mungkin sedikit berbeda dari informasi tempat makan di Solo pada umumnya. Seringkali kita tahu bahwa info-info yang banyak beredar, menawarkan tempat-tempat makan yang biasanya sudah agak terkenal di mata pecinta kuliner kota Solo. Di sini akan coba kuulas tempat makan berdasarkan pengalaman pribadi saja, tidak harus mewah tetapi istimewa rasanya menurutku, minimal aku pernah makan di sana supaya bisa cerita bener-bener, hehehe.

Hik Mas Nano. Berlokasi di perempatan Penumping (terkenalnya bundaran ringin), di belakang Solo Grand Mall. Hik di sini cukup istimewa menurutku. Yang membedakan dari hik-hik lainnya adalah nasi bungkus (sering disebut nasi kucing) yang dijual dimasak sendiri di rumah & bukan hasil titipan dari para penjual-pejual nasi seperti warung hik kebanyakan. Mas nano sebagai pemilik sekaligus penjualnya kebetulan adalah warga kampung sekitar. Apabila ada pembeli & kemudian nasinya habis, seringkali diambilkan dari rumahnya terlebih dahulu yang tidak jauh dari lokasi berjualan, sehingga nasi pun terasa masih hangat. Nasinya dijual dengan harga Rp.1.000,-/bungkus, macamnya antara lain nasi oseng (istimewa), nasi bandeng (selalu menggunakan bandeng presto), & nasi teri. Tentunya dengan begini, kita bisa lebih yakin jika makan di warung hik ini dibandingkan dengan warung hik lain yang kita tidak pernah tahu bagaimana kualitas makanannya. Racikan teh-nya juga istimewa, karena menggunakan resep campuran dari 3 jenis teh yang sudah dipilih dari dulu. Warung buka dari jam 2 siang (umumnya) hingga tengah malam. Pembeli yang ada di situ juga kebanyakan orang-orang yang sudah jadi langganan, sehingga suasana kekeluargaan pun sangat terasa di sana. Hari Minggu biasanya tutup.

Bagi penyuka masakan babi, ini tentunya bisa dicoba, kedai babi Yordan. Selera pedas yang ditawarkan sungguh mantap. Bisa dipilih antara rica-rica babi (istimewa), tongseng babi, maupun sate babi. Dengan harga masakan Rp.7.000,-/porsi, tentunya sangat terjangkau. Berlokasi di sudut perempatan pasar Legi Solo, buka dari jam 6 sore hingga malam.

Satu lagi alternatif bagi penyuka masakan babi, sate babi Ong. Dari namanya bisa kita tahu bahwa spesialnya adalah sate. Tetapi setelah kucoba sendiri, ternyata ada yang lebih istimewa menurutku. Tentunya kita sudah sering menikmati yang namanya baikut, biasanya dihidangkan dengan sayur asin. Pernahkah menikmati baikut yang digoreng? Ya, di sini menyediakan baikut goreng. Baikut dibumbui supaya rasanya gurih, kemudian digoreng hingga terasa renyah (crispy) pada saat kita nikmati. Sungguh nikmat dengan sajian khasnya yaitu sayur asin. Awalnya aku sendiri tidak pernah suka yang namanya sayur asin, tetapi ketika mencoba sayur asin di sini ternyata bisa menikmati. Dengan harga Rp.12.000,-/porsi kupikir ini patut dicoba. Lokasinya berseberangan dengan kantor perkumpulan Fu Qing & PMS di jalan Juanda. Buka dari jam 6-an sore hingga malam.

Rosalia Indah, ya dari namanya memang ini adalah nama salah satu jasa angkutan (bus) di Solo. Berawal dari sebuah perusahaan jasa transportasi, kini Rosin mulai merambah ke bidang-bidang usaha yang lain termasuk kuliner. Cukup banyak perusahaan transportasi, khususnya bus, yang kini menyediakan restoran di pangkalannya. Rosin sengaja kutampilkan karena setelah mencoba, ternyata masakan yang tersedia di sini lumayan bisa dinikmati. Tidak hanya enak, namun jenis masakannya pun cukup bervariasi, dari masakan jawa, padang, sampai yang ala barat. Kalo harga ya… relatif lah, ngga mahal-mahal banget kok. Buka setiap hari, karena mungkin awalnya difungsikan untuk melayani para penumpang bus yang ada di sana. Lokasinya sangat mudah ditemukan, karena berada di pinggir jalan raya Solo – Sragen, jalan penghubung dari Solo ke arah Jawa Timur. Boleh lah sekali-kali siapa tahu lewat mampir ke sini untuk mencoba.

Ayam & bebek goreng Mas Anto, disajikan dengan kremesan yang renyah & sambal korek (sambal bawang putih), wahhhh…. bayangkan saja … so hot…, tapi tentunya tidak hanya hot, karena rasanya pun sedap. Dengan harga per potong rata-rata Rp.12.000,- kita sudah bisa menikmati gurih & sedapnya ayam ataupun bebek goreng di sini. Wah wah, nambah lagi ini ilmu kulinernya. Sangat patut dicoba jika kamu melintas di jalan raya Palur, Karanganyar. Jika melintas dari arah Solo menuju ke Karanganyar, kira-kira hanya berjarak 500 meter sebelah kiri jalan. Lokasinya juga tidak jauh dari Luwes Mal Palur (hampir bersebelahan). Buka dari siang hingga malam hari. Untuk menu ayam, di sini menyediakan ayam kampung & ayam potong. Jadi jika berminat untuk mencoba, jangan terlalu sore datangnya, karena untuk ayam kampung bisa jadi kehabisan.

Lokasinya tidak jauh dari “ayam & bebek goreng Mas Anto”, sekitar 100 meter setelahnya (asumsi melintas dari arah Solo menuju Karanganyar), lebih tepatnya berlokasi persis di depan/seberang Luwes Mal Palur. Dengan bermodalkan warung tenda sederhana, mie ayam & bakso Mas Joko, atau lebih dikenal dengan sebutan Miso Palur, buka dari jam 10 pagi hingga jam 7 malam. Dengan harga yang cukup murah, Rp.4.500,-/porsi, kita sudah bisa menikmati miso yang sedap mantap. Kalau beruntung, terkadang kita bisa mendapatkan tambahan ceker ayam yang dimasak jadi satu dengan bumbu ayam untuk racikan mie-nya. Satu lagi menu istimewa dari kawasan Solo & sekitarnya.